Senin, 01 November 2010

"Misteri Segitiga Bermuda"

Begitu banyak kabar misterius mengenai segitiga bermuda yang kita dengar, bukan? Entah itu kapal hilang, baik kapal-kapal kecil, kapal besar, bahkan kapal militer super canggih juga hilang di sana (Mary Celeste). Ada lagi pesawat tenggelam, kapal-kapal yang berlayar ke leps pantai florida lalu tak kunjung kembali, bahkan ada yang mengatakan bahwa segitiga bermuda adalah pusat magnet sehingga jika ada kapal yang berlayar di situ, besi dari kapal tersebut akan tertarik magnet yang ada di dasar laut. Benar atau tidak kabar tersebut?

Sebelumnya, saya akan memberikan sebuah ilustrasi terlebih dahulu. Kita sama-sama mengetahui bahwa superman hanyalah sosok fiktif belaka. Itu menurut pandangan kita sebagai manusia biasa. Bagaimana mungkin ada orang yang dapat terbang hanya bermodalkan kain merah di bagian belakangnya? Tapi menurut pandangan sains, hal itu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Hal ini mungkin saja terjadi jika ada seorang ataupun sekelompok ilmuwan yang menciptakan suatu penemuan dan dapat menyulap manusia biasa menjadi seorang superman yang begitu luar biasa! Mungkin saja, kan? Karena teknologi itu akan terus-menerus berkembang. Mungkin saja tahun 2030 akan ada penemuan seperti ini.

Nah, jika kita analogikan masalah di atas dengan segitiga bermuda yang menurut pandangan orang-orang adalah suatu tempat yang penuh dengan kemisteriusan, apakah analogi tersebut berlaku? Tentu saja! Maksudnya? Maksudnya adalah, jika orang-orang banyak yang berpandangan bahwa segitiga bermuda atau “The Bermuda Triangle” adalah tempat yang menyeramkan dan misterius, maka dengan sains kita dapat mengetahui bahwa segitiga bermuda hanyalah lautan biasa, tanpa misteri.

Klaim segitiga bermuda dibuat berdasarkan ratusan kisah yang terjadi di atlantik mengenai hilangnya kapal-kapal bahkan pesawat yang melintas di sana. Walau ceritanya berbeda, namun ini meruakan misteri. Kebanyakan orang-orang menyukai misteri, bukan?
Istilah Segitiga Bermuda pertama kali muncul dalam buku karya Charles Berlitz berjudul The Bermuda Triangle tahun 1974. Dan kalau anda membaca buku tersebut, pada dasarnya buku ini merupakan kumpulan kisah yang tidak dapat diuji kebenarannya dan ada cita rasa hiperbola. Anda tau hiperbola? Di lebih-lebihkan. Temanya satu: Lenyap secara misterius.

Setahun setelahnya, Pustakawan Larry Kusche langsung menghantam dengan bukunya, The Bermuda Triangle Mystery Solved. Disitu dengan teliti Kusche memberikan bukti satu demi satu kalau apa yang ada dalam masyarakat hanyalah omong kosong. Beberapa klaim yang ada di buku Berlitz dapat dijelaskan dengan ilmiah, sisanya adalah kebohongan semata karena tidak ada bukti kalau ia terjadi. Akibatnya sampai sekarang cerita segitiga bermuda terus berlanjut.

Begini kesimpulan Kusche:
1. Banyak kapal dan pesawat yang lenyap secara misterius di Segitiga Bermuda sesungguhnya fiktif atau tidak lenyap di situ.

2. Kapal dan pesawat yang memang lenyap di Segitiga Bermuda memiliki perbandingan yang sama banyaknya dengan jumlah kapal dan pesawat lain yang lenyap di daerah manapun di dunia.

3. Daerah Segitiga Bermuda merupakan daerah samudera pertemuan tropis dan sub tropis yang sering mendapat terjangan badai. Dan badai seperti ini adalah gejala umum. Jadi wajar kalau kapal atau pesawat bisa lenyap di sana.

4. Pemotongan fakta. Contohnya kapal yang dikabarkan hilang ternyata kembali namun kembalinya kapal ini tidak diceritakan, jadi seolah kapal tersebut tampak benar-benar hilang.

5. Beberapa kejadian tidak pernah ada. Sebagai contoh jatuhnya pesawat tahun 1937 di lepas pantai Daytona, Florida. Pemeriksaan pada surat kabar daerah setempat tidak menemukan hal tersebut.

Ada lagi yang membuktikan bahwa segitiga bermuda merupakan lautan biasa. Profesor Parkes dari Universitas Cardiff membenarkan kalau kejadian di segitiga bermuda sebagian memang benar adanya. Dan penjelasannya sepenuhnya ilmiah. Dasar laut segitiga bermuda mengandung hidrat. Zat ini di istilahkan sebagai “es metana”. Es ini menutupi lantai lautan di daerah segitiga bermuda. Saat ia tidak stabil, lautan menjadi ikut tidak stabil dan metana ini terbawa ke atas. Saat lepas di permukaan laut, metana bercampur dengan udara. Akibatnya, terjadi ledakan. Tepat seperti ledakan tabung kompor gas. Hanya saja, tabungnya disini adalah lautan itu sendiri. Kapal atau pesawat yang kebetulan terbang atau berlayar di atasnya dapat tenggelam atau terbakar.

Jadi, apa yang dilakukan oleh Profesor Parkes dan kawan-kawan, adalah merancang sebuah alat selam untuk meneliti dasar samudera di bawah segitiga bermuda. Penjelasan paling masuk akal secara ilmiah menurut Parkes adalah metana ini dibuat oleh bakteri sedimen laut dalam. Dan proyek Parkes merupakan proyek yang menjanjikan memang, karena bila bakteri tersebut berhasil dipelajari seluruhnya, ia bisa menjadi kunci energi baru untuk masa depan. Hell. Sumber daya alam tak terbarukan seperti gas alam bisa dibuat oleh bakteri ini, dan karenanya, status gas alam tidak lagi jadi energi tak terbarukan, ia merupakan energi terbarukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar