Senin, 01 November 2010

Kita Semua Satu

Ada 5 agama yang diakui di Indonesia. Coba kita sebutkan satu-satu. Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha. Setuju? Sudah jelas, bahwa ada 5 agama tapi masih ada orang yang menganggap bahwa agama yang ada di Indonesia cuma SATU, yaitu agamanya sendiri. Saya harap persepsi yang seperti ini segera diperbaiki. Negara kita punya semboyan, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Artinya? “Berbeda-beda tapi tetap satu”. Maksudnya? Semua warga negara Indonesia, walaupun terdiri dari berbagai macam suku, ras, bangsa, bahasa, maupun AGAMA, harus senantiasa bersatu sebagai suatu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Bukan malah mengelompokkan diri dan memandang sesuatunya dari siapa yang paling banyak, maka agamanyalah yang patut diakui.
Seringkali, memang banyak kejadian atau hal-hal seperti ini yang menjadi fenomena negeri ini. Kelompok mayoritas yang acap kali menindas kaum minoritas. Banyak keanarkisan yang terjadi karena berbeda pendapat dan paham agama. Bahkan, banyak yang terpecah-belah akibat kurang pengertian akan agamanya sendiri sehingga tak jarang melahirkan ajaran yang salah, yang biasa kita sebut dengan aliran/ajaran sesat. Hal-hal seperti ini yang seringkali masih menjadi persoalan negeri kita. Apakah perbedaan merupakan sesuatu hal yang negatif? Jawabannya TIDAK! Jika kita hidup di dunia ini dengan karakter manusia yang sama, dengan wajah yang sama, dengan jenis kelamin yang sama, dengan berbagai macam hal yang sama, apakah kita masih dapat mengatakan bahwa perbedaan itu merupakan hal yang negatif?
Dengan adanya perbedaan, dunia ini akan semakin indah, bukan? Dunia ini akan semakin berwarna dengan adanya perbedaan. Tetapi, maksud berwarna di sini bukan diwarnai dengan bentrok atau saling menghina antar-agama. Yang dimaksud dengan berwarna adalah kita dapat mengetahui seluk-beluk agama orang lain dan wajib untuk menghormatinya. Karena, tidak ada agama yang buruk. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang agama lain, maka pola pikir kita pun akan semakin berkembang. Kita akan menjadi pribadi yang dapat mengerti dan memahami serta menghormati agama lain karena kita sudah dibekali pengetahuan akan agama mereka masing-masing. Hidup ini adalah belajar. Belajar dalam konteks yang luas, termasuk belajar tentang agama yang lain agar kita tidak mempunyai persepsi “negatif” akan agama yang lain. Semua agama mempunyai nilai plusnya masing-masing. Masing-masing memiliki ciri khas dan tradisinya sendiri. Lantas, kalau ada agama yang menghargai agama kita mengapa kita juga tidak menghargai mereka? Kita hidup di dunia ini harus saling menghargai agar kita pun dihormati oleh orang lain. Bersatu kita bisa! Majukan bangsa ini dengan tidak mengembangkan pola pikir sempit!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar